Sabtu, 13 Oktober 2012

keunggulan dan kekurangan injeksi


Posted: 10th July 2012 by Junaedi 'Junedz' Mulyo Prayidno in Catatan Suara Jalanan
0
Pada tahun 2012 ini semua pabrikan motor sama-sama mengeluarkan motor teknologi injeksi bahan bakar untuk mengejar standar euro3 yang tidak ada cara lain selain mengganti pengabut bahan bakar karburator menjadi injeksi.
Kelebihan atau keunggulan dari motor yang memakai injeksi bahan bakar adalah :
1. AIR-FUEL RATIO (AFR)lebih tepat di bandingkan karburator
Air-fuel Ratio sangat mempengaruhi kesempurnaan pembakaran di dalam mesin. Standar AFR pada motor adalah 14,7:1 yang artinya 14,7 udara dan 1 bensin. Tetapi dalam praktek AFR dapat berubah-ubah Misalnya : Pada saat kondisi mesin dingin AFR 5:1, pada saat idle AFR 11:1, Akselerasi 8:1 dan pada saat pemakaian ekonomis 40-60Km/jam AFR 16-18:1. Sehingga konsumsi bahan bakar pada motor injeksi kebih irit di bandingkan karburator.
2. Tidak memerlukan cuk lagi.
Karena pada motor injeksi ada sensor temperatur yang akan melaporkan suhu mesin ke ECM yang akan memerintahkan injektor untuk memperkaya campuran bensin pada suhu mesin dingin.
3.Daya lebih besar
Karena konstruksi nosel/injektor tepat pada intake manifold sehingga campuran bahan bakar lebih homogen.
4. Emisi gas buang rendah.
Karena terjadi pembakaran sempurna pada ruang bakar, sehingga emisi gas buang yang di hasilkan relatif lebih sedikit apalagi knalpot dilengkapi catalic converter.
5. Wajtu servis lebih cepat.
Karena fuel injection tehnologi berkonsep bebas perawatan, sehingga pada saat servis motor yang di bersihkan cuma pada bagian filter udara, busi dan setel klep.
Untuk kekurangan dari motor injeksi adalah :
1. Kurang responsif
Karena memakan proses panjang dari sensor pengatur jumlah udara dan laporan dari sensor- sensor lainnya, sehingga membutuhkan waktu untuk motor berakselerasi.
2. Kurangnya tenaga ahli.
Karena termasuk tehnologi baru, tidak semua bengkel umum bisa memperbaiki motor injeksi.
3. Sensitif terhadap benturan/guncangan.
Karena semua perangkat terutama ECM memakai elektronik, rentan mati apabila mengalami guncangan keras. Ini pernah dialami oleh motor teman saya yang memakai motor pabrikan tetangga, pada saat terjatuh motor langsung mati dan tidak bisa di hidupkan kembali. Setelah di bawa ke servis center motor tersebut mengalami kerusakan pada ECM-nya, 1 juta lebih bro…
4. Sensitif pada bahan bakar kotor.
Karena ukuran dari ujung injektor berukuran micron, sistem injeksi bahan bakar pada motor gampang tersumbat oleh kotoran dan akan mempengaruhi kinerja motor.
5 Sensitif pada kelistrikan.
Karena semua kondisi motor dilaporkan oleh sensor dan sensor di hubungkan oleh kabel berkonektor. Nah konektor inilah yang sering menjadi biang keladi pelaporan sensor ke ECM menjadi kacau. Karena pengiriman laporan sensor ke ECM memakai sistem resistance atau hambatan. Apabila konektor kabel korosi akan meningkatkan resistance dan laporan dari sensor akan kacau/tidak tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar